Skip to content

Informasi Terupdate Pernikahan ditengah ‘New Normal’

endemi Covid-19 telah memberi pengaruh global terhadap banyak bidang bisnis, termasuk industri pernikahan. Berbagai perubahan perilaku masyarakat pun diprediksi akan turut merubah kebiasaan yang lazim dilakukan pada acara pernikahan sebelum terjadinya pendemi. Gabungan Perkumpulan Penyelenggara Pernikahan Indonesia (GPPPI) yang terdiri dari APPGINDO, HARPI MELATI, PPJI, ASPEDI, HASTANA, dan HIPDI, telah mengadakan program online Talkshow Interactive melalui media Youtube sejak 16 hingga 20 Mei 2020 yang menjelaskan secara rinci pelaksanaan acara resepsi pernikahan dari semua aspek yang terkait antara lain, Hotel dan Gedung Pertemuan, Catering, Dekorasi, Entertainment, MC, Sanggar Rias/MUA, Bridal, Jas, Kartu Undangan, Souvenir serta Wedding Organizer.

​Dengan adanya Protokol Kesehatan dan Keamanan di Resepsi Pernikahan ini, diharapkan dapat memberikan kenyamanan calon pengantin dan tamu undangan untuk tidak khawatir menyelenggarakan dan menghadiri resepsi pernikahan.

Protokol Kesehatan Wedding Organizer

ADAPTIVE
1. Memberikan saran – saran terbaik yang beradaptasi dengan kondisi saat itu.
2. Tentang tren – tren baru dalam dunia pernikahan. 3. Plotting kru di lapangan akan disesuikan dengan konsep baru ini dan sudah disepakati bersama.

SOLUTIVE
1. Komunikasi yang intens dengan calon pengantin
2. WO yang baik akan memberikan solusi atas pertanyaan – pertanyaan atau kekhawatiran calon pengantin / pemangku hajat
3. Menyatukan berbagai kenginan pengantin dan keluarga dengan sebaik baiknya.
4. Tetap mengacu pada pedoman pelaksanaan acara dari pemerintah.

TEAM
1. Melakukan Edukasi kepada semua Kru WO dengan informasi yang jelas, agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada calon pengantin dan keluarga.
2. Pelatihan rutin mengenai standar pelayanan WO yang baik untuk terutama untuk seluruh anggota HASTANA

NON TOUCH SERVICE

1. WO disarankan mengarahkan acara tanpa melakukan kontak fisik langsung.
2. WO memastikan beberapa signage dan himbauan terpasang di titik strategis dan jelas terlihat.
3. WO membawa hand sanitizer, memakai masker, dan cuci tangan secara berkala terutama sebelum dan sesudah kontak fisik bila terpaksa dilakukan.

NON TOUCH COMMUNICATIONS
1. Jaga jarak antara kru WO sesuai Plotting yang efektif.
2. Mengurangi mobilisasi kru WO dengan HT.
3. Teks dan Q-Card digital disiapkan sebelum Hari H.
4. Tamu diarahkan untuk tidak bersalaman, melainkan dengan gesture saja (misalnya namaste)

NON TOUCH REGISTRATION
1. Online Registration (RSVP)
2. Digital Guest Book (Barcode)
3. Video Registration
4. Cashless Angpao

NON TOUCH PHOTO/SELFIE
1. Photo Print with Hashtag
2. Printout for free
3. Photo Sharing dari fotographer

Beberapa SOLUSI lain yang kami sarankan:
1. Jumlah undangan dibatasi (disarankan hanya menggunakan ½ dari kapasitas venue).
2. Konsep acara yang lebih personal dan intimate.
3. Karena hanya akan dihadiri oleh orang2 terdekat, tidak ada antrian salaman yang menyita waktu. Oleh karena itu, akan ada lebih banyak gimmick acara yang bisa dikreasikan untuk membuat suasana lebih akrab dan memorable.
4. Sitting Dinner / Standing Party sesuai kebutuhan dan teknis di lokasi acara.
​5. Tidak harus dengan “Set Up Menu”, tapi bisa juga dengan (yang disebut rekan – rekan PPJI sebagai “Silver Services”) makanan disajikan oleh para waiters. 6. Penggunaan Screen sebaiknya tidak hanya 1, tapi 2 atau lebih (di kanan kiri pelaminan), agar prosesi Kirab/ Tari-tarian (jika ada) akan lebih bisa dinikmati dari posisi duduk tamu masing2. 

Protokol Kesehatan Catering

Beberapa solusi :
1. Semua jenis pelayanan catering, mulai dari prasmanan, gubukan dan jenis lainnya dapat dilakukan, namun disesuaikan dengan peraturan yang berlaku, kondisi tempat acara serta kebutuhan kondisi klien.
2. Semua waiter menggunakan masker dan kelengkapan lainnya yang sesuai.
3. Tamu-tamu dilayani oleh waiter, dimulai dari mengambil piring, hingga peralatan makanan. Peralatan makanan (Sendok, garpu, piring, mangkuk dan pisau makan) sebaiknya di kemas/bungkus.
​4. Disarankan menu yg disajikan harus dipanaskan/dihangatkan sesuai dengan ketentuan yg berlaku. Untuk sajian menu dingin dan semua sajian makanan disarankan di tutup/wrapping per porsi.

YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK PENYEDIAAN MAKANAN
1. Kebersihan dapur catering dan infrastructurenya.
2. Karyawan catering yang terjaga kebersihannya.
3. Menu sehat yang variatif dan peralatan yang bersih pada saat pelaksanaan.
4. Waiters yang multifungsi.
​5. Penawaran yang menarik beserta metode pelaksanaannya.

PERBANDINGAN KONSEP ACARA TERKAIT CATERING

– PRASMANAN DAN GUBUGAN
1. Disarankan lebih memperbanyak porsi gubukan dan untuk setiap gubukan disiapkan 2 pelayan makanan, termasuk jenis makanan penutup.
2. Pilihlah sedikit jenis menu stall dan perbanyak porsinya agar bisa ditempatkan menjadi beberapa titik. Dengan tujuan mengurangi antrian panjang dan tetap menjaga jarak/ physical distancing.

– SET MENU
1. Menggunakan round table atau long table dengan kapasitas setengahnya. Akan ada 1 atau 2 waiters di setiap table.
2. Menu buffet bisa digunakan sebagai set menu yang dikeluarkan satu persatu sesuai urutannya (appetizer – main course – side dish – dessert). Hanya side dish yang dapat dipilih oleh tamu dan diinfokan ke waiter – HAMPERS Bingkisan berupa makanan yang di kemas dengan eksklusif sebagai pilihan pelayanan catering untuk tamu membawa pulang makanan.

Itulah kiranya beberapa protokol kesehatan yang dicanangkan oleh para pengusaha wedding dan catering di Indonesia guna menghadapi kelangsungan bisnis pernikahan ditengah pandemi corona ini. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *